PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana mengembangkan layanan perbankan tanpa cabang (branchless banking) milik anak usahanya, yaitu PT Bank Sinar Harapan Bali (Bank Sinar).
Layanan yang bernama SinarSip tersebut pada 2012 telah membukukan 2.500 nasabah.
"Terhitung Januari 2013 hingga kini telah menambah 67 nasabah baru," kata Assistant Vice President Electronic Banking Group Bank Mandiri Eril Firmansyah, dalam Media Briefing The International Financial Inclusion Forum 2013 di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (20/2).
Dia mengatakan, dari 2.500 nasabah tersebut, sekitar 30 persen tergolong nasabah aktif. Namun, rata-rata frekuensi transaksi sekitar 1.600-1.800 kali, sehingga tidak sampai 1 orang melakukan 1 transaksi per bulannya.
“Nilai transaksinya masih kecil karena masih ada kendala di sisi regulasi. Sebentar lagi ‘kan Bank Indonesia (BI) mengeluarkan aturan branchless banking yang lengkap, terutama untuk agent banking, sehingga nantinya transaksi akan lebih banyak,” jelas dia.
Selain di Bali, Eril mengungkapkan, pada tahun ini perseroan mengkaji untuk memperluas layanan tersebut ke tempat lain. Namun, perseroan lebih melihat dari ekosistem atau kondisi lingkungan, bukan target daerah tertentu. “Misalnya seperti komunitas buruh pabrik, itu ‘kan cukup banyak,” ujar Eril.
Eril memaparkan, saat ini layanan SinarSip masih bekerja sama dengan provider seluler Axis. Namun, ada tiga perusahaan telekomunikasi (telko) besar yang sepakat untuk terlibat.
Layanan tersebut, karena belum adanya aturan Bank Indonesia, masih dilakukan di cabang-cabang Bank Sinar. Setelah aturannya ada, kata dia, perseroan bakal memulai dengan mekanisme agent banking.